Kamis, 10 April 2008

Ratusan Sopir Angkot Merapat Ke Hasanudin




KRC, Malang
Ratusan sopir angkota dibeberapa jalur di kota Malang termasuk ASD, AL, AMG dan MM telah memberikan dukungan sepenuhnya pada H. Hasanudin Latif untuk maju menjadi walikota Malang, karena mereka mengaggap bahwa saat ini tidak ada perhatian dari pemerintah, bahkan ada rencana meluncurnya Bis kota yang akan mempengaruhi pendapatan daro Sopir angkota. Selain itu adanya isu peremajaan massal angkota. " Kami inginkan H. Hasanudin Latif menjadi walikota, agar bisa melindungi para sopir angkot," tandas Able salah seorang koordinator jalur angkot pada Koran rakyat Malang belum lama ini.
Mereka saat ini cukup merasakan bahwa program dari pemerintah tak banyak melindungi sopir angkota, karena sebelumnya sempat muncul rencana bus kota di Malang. selain itu juga adanya peremajaan secara massal, hal itu ditentang secara keras oleh Able, karena saat ini para sopir sudah cukup terpuruk dengan banyaknya sepeda motor. Para konsumen lebih banyak naik sepeda motor darim pada angkota," tandasnya.
Sebagai wong cilik intinya para pejabat termasuk Hasanudin Latif nanti bila jadi saya harap bisa tahu akan kondisi sopir, yang semakin hari semakin terjepit. Selamat buat pak Hasanudin putra daerah yang mau kembali kedaerahnya lagi untuk mbangun kotanya. Mereka juga mengharapkan tak seperti walikota2 sebelumnya, yang selalu berhadapan dengan sopir angkota. (ard)

Selasa, 08 April 2008

Hasanudin Janji Perhatikan Wong Cilik


KRC, Malang
H. Hasanudin Latif calon walikota Malang akan berjuang untuk rakyat kecil dalam kesempatan dialog dengan beberapa elemen serta sejumlah tokoh perguruan tinggi, budayawan, LSM dan masyarakat kota Malang di Hotel Regent Malang Kamis (3/3) malam kemarin.” Saya akan bertekad untuk membantu wong cilik,” tandas Hasanudin pada para audiens.
Sementara Gaspar Ganggas,SH salah satu penanya mengatakan bahwa kondisi kota Malang dianggap suda carut marut, oleh karenanya dengan kehadiran putra daerah dalam hal ini H. Hasanudin Latif diharapkan ada perubahan yang lebih baik dari segala sektor yang ada di kota Malang. Oleh, karena adanya itikad Hasanudin untuk bisa membantu wong cilik merupakan satu niatan yang cukup baik, tentunya nantinya harus didukung oleh tim yang solid dan bisa membuat program yang bisa menyentuh rakyat kecil.
Dikatakan juga, bahwa persoalan lingkungan di kota Malang ini belum tuntas, karena banyak kawasan terbuka hijau yang beralih fungsi, tentunya Hasanudin harus mampu untuk melakukan perbaikan lingkungan di kota Malang termasuk adanya konsistensi dalam mengikuti aturan berkaitan dengan lingkungan. Kalau kawasan tersebut sudah ditetapkan sebagai kawasa terbuka, sebaiknya harus konsinten dilaksanakan.
Sementara beberapa peserta yang lain menyoroti juga persoalan pimpinan daerah, tentunya mereka yang ber Akhlakul karima tidak melakukan tindakan yang tak terpuji yang tidak disukai rakyat, termasuk terlibat dalam tindakan penyakit masyarakat seperti halnya Molimoistilahnya orang jawa. “ Saya harap pak hasanudin bisa, menjadi contoh yang baik, seandainya nanti jadi walikota Malang,” tandasnya. Hal senada dari Salah seorang komunitas budaya meminta agar Hasanudin memperhatikan pada budayawan, karena dengan budaya akan lebih mudah untuk disosialisasikan program-program yang akan disampaikan ke masyarakat” Saya harap pak Hasanudin banyak, memperhatikan para budayawan,” tandas Salah seorang group kwartet S.
Sementara dari komunitas pendidikan, meminta agar Hasanudin Latif bisa lebih perhatikan masyarakat yang kurang mampu, yang saat ini banyak yang tak bisa sekolah. ‘ Kalau sekarang ini dikatakan pendidikan murah dianggap tak benar, karena cukup banyak anak putus sekolah, yang tak ada perhatian dari pemerintah.
Setelah mendapatkan masukan dari sejumlah elemen masyarakat kota Malang, Hasanudin berjanji akan melaksanakan segalah persoalan yang berkaitan untuk kebaikan dan kesejahteraan rakyat kecil.” Saya akan laksanakan semua, kalau tujuanya untuk kepentingan rakyat.” Tandasnya dengan optimis. (ard)

Banyak Kejanggalan Dewan Boikot Sidang Paripurna

-KRC, Malang
Menjelang Ulang Tahun Kota Malang dewan buat kejutan, mereka boikot sidang paripurna yang akan membahas Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) tahun anggaran 2007 dan akhir masa jabatan Wali Kota Malang Drs Peni Suparto, Senin (31/3). Sidang paripurna yang sedianya dilaksanakan Senin (31/3) pukul 10.00 WIB, hanya dihadiri 18 dari 45 anggota dewan, sebagian besar dari FPDIP. Sedang sisanya tidak kunjung hadir tanpa alasan yang jelas. Karena tidak memenuhi kuorum akhirnya, Sekretaris DPRD Kota Malang, Kaolan, mengumumkan penundaan sidang pada Senin (31/3) pukul 21.00 WIB. Beragam spekulasi berkembang seiring pemboikotan sidang paripurna tersebut. Tentu saja tak lepas dari meningkatnya suhu politik menjelang pemilihan wali (Pilwali) Kota Malang 23 Juli mendatang.Ketua FKS Ahmad Azhar Moeslim menyatakan, ketidak hadirannya merupakan sinyal politik agar dalam menjalankan pemerintahan selalu mendengarkan saran-saran wakil rakyat. Karena dewan selalu menjadi sasaran kemarahan warga yang menjadi korban kebijakan pemerintah.“Ini menjadi pelajaran agar pemkot bisa mengubah sikap dalam setiap pengambilan kebijakan. Setidaknya kebijakan yang dikeluarkan, mempertimbangkan saran dari dewan,” tandas Azhar Moeslim kepada .Sementara Ketua FKB Ahmad Fauzan menegaskan, penjadwalan sidang paripurna itu tanpa berkoordinasi dengan panitia musyawarah (Panmus) dewan dan pimpinan fraksi. Yang terjadi, ujug-ujug (tiba-tiba) diadakan sidang paripurna LKPJ Wali Kota. “Mekanisme persidangan ini harus ditaati. Jika tidak, nanti akan merantak (berkembang-red) kemana-mana,” tandasnya.Tak Harus Diterima Wali Kota Malang Drs Peni Suparto saat dikonfirmasi terpisah menyatakan, penyampaian LKPJ yang diboikot dewan ini tidak akan berimplikasi pada roda pemerintahan yang dipimpinnya. Karena LKPJ ini sifatnya hanya progress report yang tidak membutuhkan persetujuan dewan. “LKPJ tidak ada keharusan diterima atau ditolak. Jadi tidak ada masalah,” ujarnya.Sementara Ketua DPRD Kota Malang Priyatmoko Oetomo kepada wartawan menyatakan, penundaan itu dilakukan agar seluruh fraksi bisa mengikuti proses persidangan. Meski tata tertib memperbolehkan pelaksanaan sidang (setelah ada proses penundaan karena tidak kuorum), namun hal itu tidak dilakukan. “Penundaan sidang ini tidak ada masalah. Kecuali jika penundaan pada hari berikutnya, harus ada penjadwalan ulang. Jadwal sidang ini dibuat berdasarkan rapat Panmus,” kata Priyatmoko.(ard)

Hj. Dewi Hasanudin Istri Calon Walikota Malang Disambati Pedagang Pasar Blimbing

Koran Rakyat, Malang
Sejumlah ibu-ibu sambat mahalnya harga kebutuhan pokok di pasar. Selain itu juga beberapa pedagang pasar Blimbing juga sambat kalau sekarang jualan sepi sedangkan kebutuhan Sembako Mahal.Terungkap diselah kunjungan Ny. Hj. Dewi Hasanudin istri calon walikota Malang, ketika berkunjung ke pasar Blimbing Kota Malang.
Para pedagang mengharapkan pada Ny. Hj. Dewi Hasanudin bila nanti suaminya jadi meminta agar bisa melakukan perubahan ekonomi dan melindungi pedagang kecil di kota Malang, termasuk memberikan fasilitas pada pedagang agar berjualan lebih nyaman. Serta bisa menghidupkan kembali pasar yang sedang sepi. Karena banyaknya Hypermark di kota Malang, akibatnya para pembeli cenderung kesupermarket.
Dalam kesempatan itu Hj. Dewi Hasanudin juga sempat meninjau
kios-kios di pasar belimbing, mulai dari kios bagian basah penjual ikan, daging, ayam sampai pada kios kering [penjual sayuran, bumbu dapur, tempe, sembako, buah, penjual baju dan sepatu, serta sempat berhenti di penjual jamu. (pit)