Kamis, 28 Mei 2009

Pemkab Usulkan Jalan Lingkar Timur

KRC,Malang -
Keberadaan jembatan layang atau fly over di Arjosari, Kota Malang, dianggap belum efektif untuk memecah kemacetan di Kabupaten Malang. Khususnya di kawasan Lawang dan Singosari. Karena itu, Pemkab Malang menggagas rencana pembuatan jalan lingkar timur (jalitim) guna memecah kemacetan di kawasan Malang Utara tersebut.

Jalitim yang digagas pemkab itu rencananya akan punya panjang total sekitar 61,9 kilometer. Rutenya melalui delapan kecamatan, dimulai dari Lawang, Singosari, Jabung, Pakis, Tumpang, Poncokusumo, Wajak, dan berakhir di Turen.

"Walaupun sudah ada fly over ternyata kemacetan masih cukup panjang. Jadi, perlu dibangun jalan alternatif lain. Sehingga jalan masuk ke Malang tak hanya ada satu seperti saat ini," terang Agus Prajitno, kepala bidang bina program Dinas Bina Marga Kabupaten Malang.

Dari total panjang jalitim 61,9 kilometer itu, 12,5 kilometer di antaranya membutuhkan jalan baru. Jalan baru yang perlu dibangun adalah dari Desa Sumberporong ke Desa Sidodadi sekitar 5,5 kilometer. Kedua desa itu masuk wilayah Lawang. Jalan baru lainnya adalah dari Desa Dengkol, Singosari, menuju Jabung dengan panjang sekitar 7 kilometer.

Dari Jabung hingga ke Turen sepanjang 49,4 kilometer, sudah ada jalan. Namun, kondisi jalan berbeda-beda. Ada yang sudah berbentuk hotmix, makadam, dan ada juga yang kondisi jalannya masih berbentuk lapen. "Untuk membuat jalan baru, pemkab tentu harus membebaskan tanah milik masyarakat. Tanah yang diincar untuk jalan saat ini masih berupa persawahan," tambah Mochamad Anwar, kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Malang.

Rencananya, jenis jalan yang akan digunakan untuk jalitim adalah lokal primer. Yakni dengan lebar badan jalan sekitar 15 meter dengan lebar aspal jalan sekitar 6 meter.

Anwar menambahkan, guna menunjang keberadaan jalitim, selain pembuatan jalan baru, juga dibutuhkan pembuatan jembatan. Dari hasil survei yang dilakukan dinas bina marga, setidaknya dibutuhkan 18 jembatan di jalur jalitim.

Dua jembatan mempunyai panjang bentang di atas 40 meter. Satu jembatan sudah tuntas dibangun, yakni Jembatan Amprong. Sedangkan satu jembatan lainnya akan dibangun di sebelah selatan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang. Untuk 16 jembatan lainnya, panjang bentang di bawah 40 meter.

Sampai seberapa jauh gagasan jalitim? "Kami masih belum melakukan studi kelayakan atau pembebasan lahan. Kami baru sebatas melakukan survei," terang Anwar.

Action pemkab untuk mewujudkan gagasannya itu baru akan dilakukan setelah pembangunan jalan lingkar barat (jalibar) tuntas. Menurut perkiraan, jalibar yang melewati Kepanjen hingga Ngajum tersebut bakal tuntas 100 persen pada 2010 mendatang. (yy)

Tidak ada komentar: