Minggu, 20 Januari 2008

Ada Bos Pungutan Sekolahan Masih Tetap Jalan

KRC, BATU -
Kendati Pemkot Batu menggratiskan biaya pendidikan dasar bagi siswa SD-SMA, namun bukan berarti para siswa akan terbebas dari pungutan dalam bentuk lain. Sebab faktanya, meski dulu juga sudah ada BOS (bantuan operasional sekolah) untuk SD dan SMP, masih ada saja pungutan untuk uang gedung maupun iuran lain-lain.Menurut Ketua Komisi C DPRD Kota Batu Juhaimi, langkah pemkot menggratiskan kebutuhan dasar siswa itu adalah langkah positif. Namun, dia masih kurang yakin para orang tua tidak terbebani dengan berbagai tarikan dari sekolah. "Saat ini kan masih ada uang gedung ini dan itu. Padahal, biasanya itu yang justru memberatkan orang tua siswa," ujarnya.Untuk itu, menurut dia, rasanya tidak mungkin bisa menggratiskan biaya pendidikan seluruhnya. Apalagi untuk sekolah swasta, untuk pembangunan dan perawatan gedung sekolah biasanya dibebankan kepada wali murid. Namun menurut dia hal ini wajar-wajar saja, asalkan pungutan juga rasional dan tidak memberatkan orang tua siswa.Dengan demikian, segala persoalan menyangkut siswa dan sekolah bisa diselesaikan dengan baik. "Menurut saya sekarang, sekolah harus benar-benar mengutamakan siswa yang tidak mampu," katanya.Sementara itu, menurut Al Ikhwan, salah satu guru SD swasta di Kota Batu juga menyambut baik niatan pemkot menggratiskan kebutuhan dasar siswa itu. Menurutnya, masyarakat juga harus tahu, bahwa yang dimaksud pendidikan gratis bukan semuanya. Apalagi untuk sekolah swasta, rasanya tidak mungkin menggratiskan semuanya. "Bagi yang tidak mampu bisa saja digratiskan semuanya. Tapi bagi yang mampu ya harus membayar. Kalau tidak dari mana biaya utuk pembangunan dan perawatan sekolah," jelasnya.Menurut Ikhwan, kadang ada fenomena unik di kalangan wali siswa. Mereka tidak keberatan memberikan uang jajan setiap hari yang jika dikumpulkan selama satu bulan, nilainya lebih besar dari kebutuhan dasar siswa. "Anak-anak itu uang sakunya minimal kan Rp 2 ribu, tapi orang tua kan tidak keberatan. Harapan kami, kalau toh ada tarikan dari sekolah yang wajar-wajar, hendaknya juga tidak keberatan," guraunya.(jo)

Tidak ada komentar: