Senin, 16 November 2009

Aspindo Pertanyakan Layanan PLN Buruk


KRC, Malang
Kalangan industri di Malang Raya mengeluhkan pemadaman listrik yang kembali kacau. Listrik tiba-tiba padam tanpa pemberitahuan terlebih dulu. Kondisi ini terjadi selama satu minggu terakhir. Padahal, jika mengacu pada SKB (surat keputusan bersama) lima menteri tentang pemadaman bergilir beberapa waktu lalu, seharusnya masalah listrik sudah berangsur normal.

Sekretaris Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) Kota Malang Ronny Handoyo mengatakan kondisi satu minggu ini pemadaman listrik makin tidak karu-karuan. Kondisi ini semakin menambah beban usaha. "Ada sebagian perusahaan yang mendapatkan jadwal padam bergilir, lalu listrik padam tiba-tiba tanpa pemberitahuan," jelas Ronny.

Dia mencontohkan, di perusahaan yang dipimpinnya. Tiga hari lalu, tiba-tiba listrik padam tanpa disertai pemberitahuan awal. Ketika itu, pemadaman berlangsung selama empat jam.

Mengacu jadwal pemadaman bergilir dari kesepakatan SKB lima menteri, kata Ronny, sebenarnya sudah relatif membaik. Artinya, masalah listrik mendekati normal beberapa waktu lalu. Karena, ada perusahaan yang sudah tidak mendapatkan jatah padam.

"Perusahaan di Kota Malang yang bergabung Apindo itu lebih dari 100 perusahaan. Setelah kami cek, pengalaman yang menimpa di anggota lain (perusahaan) juga sama (tiba-tiba padam)," tambah Ronny. Untuk itu, dalam beberapa hari ke depan Apindo Kota Malang akan memantau perkembangan soal listrik terlebih dahulu. Kalau memang tidak ada perubahan, maka Apindo Kota Malang akan merapatkan barisan. Intinya, mempertanyakan konsistensi masalah tersebut kepada PLN.

Bagian personalia PT Karya Niaga Bersama (PR Grendel) Asmuri mengatakan sampai November ini jadwal pemadaman bergilir masih berjalan. Yakni, pada 11 November lalu dan 30 November nanti. Berikutnya, 16 Desember. "Setiap kali padam, lamanya empat sampai lima jam. Kalau tiba-tiba listrik padam tanpa pemberitahuan, jelas kami sangat terganggu," kata Asmuri.

Tak jauh berbeda perusahaan-perusahaan di wilayah Kabupaten Malang. Perusahaan yang tergolong penggunaan listrik di atas 245 KVA, masih menjalankan jatah padam bergilir dan mengalami pemadaman mendadak. Terhadap hal ini, melalui DPP Apindo Jatim, sudah melayangkan protes keberatan. Paling tidak, masalah tersebut bisa segera diakhiri dengan mencari solusi yang lebih baik. Hanya saja, sampai kini juga belum ada kejelasan yang menggembirakan.

"Dampaknya besar lho. Di industri plastik dan baja misalnya, kerugiannya besar. Karena industri tersebut butuh pemanasan kontinu," ucap Ketua Apindo Kabupaten Malang Sucipto. Jadi, kalau listrik kemudian padam, maka mesin akan macet dan bukan tidak mungkin akan rusak. Di perusahaan baja, kesiapan menanggung kerugian jauh lebih besar lagi. Dengan listrik padam mendadak, baja bisa beku di dalam mesin.

Sepengetahuan dia, tercatat 10-12 perusahaan yang masih menjalankan jadwal padam bergilir tersebut. Di antaranya, PT Bentoel, PT Karoseri Adiputro, PT Karoseri Morodadi, PT Sidobangun, dan PT Makmur Jaya. "Besarnya kerugian berbeda-beda. Dan, saya tidak memiliki data kerugian dari masing-masing perusahaan tersebut," katanya. (ca/ik)

Tidak ada komentar: