Rabu, 18 November 2009

Pedagang Pasar Blimbing Protes


KRC,MALANG –
Puluhan pedagang Pasar Blimbing Rabu (18/11) meluruk Kantor Pasar Blimbing di Pasar Blimbing kemarin. Mereka menuntut Kepala Pasar untuk mencabut portal yang menghalangi jalan bagi motor atau becak milik pedagang yang sering digunakan sebagai alat bongkar muat dagangan. Aksi pedagang pun berakhir damai dan tertib setelah ditemukan keputusan bersama dalam pertemuan dengan Kepala Pasar Blimbing.
Zubair seorang pedagang setempat mengatakan sangat terganggu dengan adanya portal penutup jalan di pintu masuk bagian depan dan belakang areal pasar. Portal berupa tongkat besi setinggi sekitar 1 meter yang dipasang berjajar lebih dari tiga pancang itu kontan menghalangi jalan masuk bagi motor-motor milik pedagang.
”Karena portal itu kami jadi harus melakukan bongkar muat dengan jarak yang cukup jauh. Selain capek juga tidak efektif,” kata pedagang yang baru saja memiliki bedak atas nama sendiri di pasar itu.
Seorang wanita berambut ikal yang mengaku menjual bahan sembako di dalam pasar juga menyampaikan kekesalannya. Menurutnya pihak pasar memasang portal tanpa adanya sosialisasi terlebih dahulu. ”Silahkan jika ingin memasang portal, tetapi lebih baik diberi kelonggaran bagi pedagang yang ingin melakukan bongkar muat untuk membawa motornya masuk. Itu saja, selain itu saya setuju sekali ditutup. Sangat capek jika harus membawa beras puluhan kilo dengan jarak puluhan meter lebih dari sekali setiap hari,” ujarnya kesal.
Atas kebijakan yang dikatakan belum pernah disosialisasikan tersebut para pedagang lantas menemui Kepala Pasar Blimbing Subaedi. Lebih dari 1 jam pertemuan akhirnya diakhiri dengan kata sepakat dengan beberapa keputusan bersama.
”Portal akan ditutup pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Jika ada pelanggaran aturan saya langsung akan menegur penanggung jawab yang tadi sudah disepakati bersama,” ujar Subaedi seusai pertemuan. Aturan tersebut menurut Subaedi sesuai dengan Perda Nomor 12 Tahun 2004 tentang pelarangan kendaraan roda dua dan selebihnya masuk dalam areal pasar. Hal tersebut selain menyebabkan jalan pasar menjadi semakin sempit, karena motor banyak yang diparkir di dalam, pasar pun akan tampak lebih kotor.
Tentang sosialisasi pada pedagang, Subaedi membantah bahwa dirinya belum melakukan sosialisasi pada pedagang. Menurutnya, sebelumnya telah ada undangan rapat untuk membahas rencana pemasangan portal. Namun karena banyak pedagang yang tidak memenuhi undangan, pihak pasar pun segera memasang portal tanpa menunggu persetujuan dari pedagang.
”Sudah saya sosialisasikan sebelumnya. Bahkan ada spanduknya di depan sana. Karena pedagang yang tidak mau datang jadi portal pun langsung kami pasang,” tandasnya.
Pasar Blimbing merupakan salah satu pasar tradisional dengan jumlah pedagang yang cukup banyak, sekitar 2.000 pedagang baik pedagang pasar pagi maupun pedagang biasa. Pedagang pasar pagi adalah pedagang yang menyediakan barang dagangan berupa sayur, buah, sembako dan juga daging-dagingan.(ic)

Tidak ada komentar: